Ayah
Tetesan letih itu jelas sekali terpancar..
Bahu yang kokoh sekarang berganti rapuh..
Terjal jalan yang panas bukanlah luluh..
Selalu tersenyum tanpa tanda luluh..
Deruanmu indah terkadang kulupakan..
Terlalu masam yang kuberikan..
Sakit dibahumu sering kuabaikan tanpa alasan..
Apa aku sebuah belati?
Maaf, karnaku lengkung indah itu pudar..
Aku tak bisa menjaga rapuhmu ayah..
Ketika matakumendung, kau datang dengan sinar..
Ketika aku hanya melihatmu dengan sebelah mata, kau datang dengan kasih tulusmu ayah..
Terima kasih Ayah.. :D
Angga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar